BAHAYA DUDUK TERLALU LAMA

Bahaya Duduk Terlalu Lama Bisa membunuh anda Pelan Pelan - Thread Not Solved Yet

BEKERJA di belakang meja sepertinya lebih aman ketimbang harus berjibaku di lapangan atau proyek konstruksi. Namun jangan salah! Kerja di kantor yang nyaman dengan duduk berlama-lama di depan komputer atau laptop bisa membunuh Anda pelan-pelan.

Hal yang paling diwaspadai dari dampak pola kerja sedentari atau kurang aktif ini adalah meningkatnya kemungkinan mengalami risiko pembekuan pembuluh vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT) hingga dua kali lipat.

Professor Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru seperti dilansir The Sun, menyatakan bahwa ancaman bahaya akan menghampiri Anda bila kerja delapan jam tiap hari dengan hanya berkutat di sekitar meja, atau menghabiskan tiga jam berturut-turut dengan sekedar duduk mengoperasikan laptop.

Kasus DVT biasanya sering dikaitkan dengan penerbangan jarah jauh yang memerlukan waktu berjam-jam. Pembekuan darah terjadi di pembuluh vena dan biasanya pada bagian betis. Jika pembekuan ini tidak dicairkan dengan obat pengencer darah, biasanya akan pecah dan terbawa ke paru-paru dan berujung pada emboli paru-paru yang mematikan.

Beasley menganjurkan pekerja kantoran untuk melakukan rutin melakukan peregangan otot untuk mempertahankan kelancaran aliran darah. Sebuah riset di Italia pun mengindikasikan peregangan dan relaksasi menurunkan kasus sakit kepala para karyawan hingga 40 persen.

Risiko lain yang mengintai para pekerja kantoran adalah bakteri dan virus mematikan yang berada di tempat kerja. Permukaan dan sela-sela keyboard komputer bisa menjadi sumber penyakit karena menyimpan kuman berbahaya yang jumlahnya bahkan mungkin melebihi kloset di kamar mandi Anda.

Sebuah penelitian di Inggris belum lama ini melaporkan beberapa keyboard di sebuah perkantoran LIMA KALI menyimpan lebih banyak jumlah kuman ketimbang sebuah kamar kecil. Penelitian ini diungkap seorang ahli yang disewa oleh Majalah Which?Computing di mana mereka ditemukan beragam jenis bakteri berbahaya seperti Escherichia coli, coliform, staphylococcus aureus, yang menyebabkan beragam infeksi mulai dari masalah diare kulit hingga radang paru-paru atau pneumonia.

Bakteri juga tidak hanya sembunyi di keyboard, namun juga pada meja, telepon dan alat lain. Peneliti dari University Of Arizona menyatakan keyboard masih cukup bersih ketimbang kursi yang duduki. Para ahli Mikrobiologi menemukan sebuah kursi bisa menyimpan 10 juga mikroba, sedangkan rata-rata sebuah kantor bisa menyimpan 20.000 mikroba pada setiap permukaan 1 inci persegi. Begitu banyaknya jumlah mikroba ini tentu tidak terlepas dari kebiasaan buruk karyawan dalam memperlakukan tempat kerja.

Sindrom Mata
Selain pembekuan darah dan mikroba, ancaman lainnya adalah sindrom mata akibat komputer yang baru-baru ini diperingatkan American Optometric Association. Gejala sindrom ini adalah mata perih, sensitif terhadap cahaya, nyeri di leher dan punggung.

Dr Kent Daum, dari Illinois College Of Optometry di Chicago mengatakan: “Bekerja di depan komputer membuat mata bekerja keras karena tuntutan pergerakan mata dan fokusing yang baik. Re-focusing menyebabkan stres pada otot mata yang bisa berakibat pada gangguan mata.

Kerusakan Paru-paru
Hal lain yang juga dicemaskan adalah bahaya Printer Lases terhadap kesehatan paru-paru karyawan. Peneliti dari Australia’s Queensland University Of Technology menemukan dampak alat ini mirip asap rokok. Satu dari tiga printer yang diteliti mengeluaran semacam partikel merugikan. Partikel ini bisa terhirup dan masuk paru-paru dan memicu masalah pernafasan.

Di samping laser printe, asap elektronik juga bisa menjadi ancaman. Tim ahli dari London’s Imperial College menyatakan medan listrik yang timbul dari alat-alat kantor bisa memicu sakit kepala dan masalah lainnya.

Salah satu peneliti, Keith Jamieson, menjelaskan : “Medan listrik punya pengaruh kuat terhadap udara. Itulah sebabnya di belakang monitor komputer selalu dikotori debu. Hal sama juga berlaku pada kulit dan paru-paru manusia . Ini dapat meningkatkan penyerapan racun yang harus dinetralisir tubuh, ” paparnya.

Yang terakhir, ancaman di tempat kerja adalah Sick Building Syndrome. Menurut WHO, gejalannya adalah iritasi pada mata , Hidung dan tenggorokan, selain juga pusing dan sakit kepala. Hal ini dapat terjadi akibat buruknya ventilasi, tingginya temperatur dan buruknya pencahayaan.

sumber : banjarmasinpost.co.id



Efek Wanita Duduk Terlalu Lama

Setiap hari semua orang pasti duduk, tapi apkah anda tahu bahwa terlalu lama duduk menimbulkan efek samping yang tidak baik untuk kesehatan. Apalagi Efek Wanita Duduk Terlalu Lama lebih besar dibandingkan kaum pria. Hal ini Para peneliti American Cancer Society menemukan bahwa wanita, khususnya yang duduk lebih dari enam jam sehari selama waktu luang mereka—untuk melakukan kegiatan, seperti menonton televisi, berselancar di internet, dan membaca—memiliki tingkat kematian lebih tinggi. Beberapa studi bahkan telah menunjukkan ada hubungan antara durasi duduk lama dan kegemukan, diabetes tipe 2, faktor risiko penyakit kardiovaskular, dan diet yang tidak sehat.

Namun studi terbaru—yang mensurvei 123.216 orang selama 13 tahun—menemukan hubungan antara jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk duduk dan tingkat kematian mereka. Studi tersebut menemukan bahwa semakin banyak orang-orang menghabiskan waktu luangnya untuk duduk, maka semakin tinggi risiko kematian, khususnya bagi wanita.

Lebih lanjut, studi menemukan bahwa wanita yang duduk lebih dari enam jam sehari selama waktu senggangnya, 37 persen cenderung meninggal selama periode penelitian dibandingkan mereka yang duduk kurang dari tiga jam sehari. Hasil tetap tidak berubah bahkan ketika wanita juga melakukan aktivitas fisik alias olahraga dalam kesehariannya. Namun, kurang olahraga plus durasi duduk lama membuat kecenderungan meninggal lebih besar. Wanita yang duduk lebih lama dan kurang aktif secara fisik, sebanyak 94 persen lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang duduk paling sedikit dan paling aktif.

Alpa Patel, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa durasi duduk lama memiliki konsekuensi metabolik penting yang mempengaruhi banyak hal, seperti kolesterol dan tekanan darah, yang terkait dengan obesitas, kardiovaskular, dan penyakit kronis lainnya.

Bahaya terlalu lama duduk, Kebanyakan Duduk Picu Penyakit Kronis

Olahraga saja tak cukup untuk mengurangi risiko penyakit akibat terlalu lama duduk.

Anda yang memiliki gaya hidup kurang aktif sebaiknya mulai waspada sejak dini. Karena hasil penelitian menunjukkan, gaya hidup kurang aktif atau sedentari dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit kronis meskipun Anda telah meluangkan waktu untuk berolahraga.

“Jika orang-orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, meski telah berolahraga secara rutin, mereka tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Jika mereka mau menambah gerakan dalam rutinitasnya sepanjang hari, mereka akan merasa lebih baik dan terhindar dari masalah kesehatan,” ujar John Thyfault, asisten profesor nutrisi dan fisiologi dari Universitas Missouri.

Dalam penelitian terbaru, Thyfault dan timnya menemukan bahwa mereka yang gaya hidupnya berubah dari level aktivitas tinggi (lebih dari 10.000 langkah setiap hari) menjadi tidak aktif (kurang dari 5.000 langkah per hari) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2.

Menurut Thyfault, aktivitas yang menuntut seseorang jarang duduk seperti tak terlihat pengaruhnya terhadap seseorang. Tetapi, dalam jangka panjang hal itu dapat mencegah kenaikan berat badan.

Dalam sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan Journal of Applied Physiology, para peneliti berpendapat, gaya hidup kurang aktif merupakan penyebab utama penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas, juga penyakit perlemakan hati. Berolahraga secara teratur pun mungkin belum cukup bagi mereka yang banyak duduk untuk menekan risiko penyakit ini.

Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk dapat memicu risiko kematian.

“Setiap orang harus mencoba mengambil paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Tak perlu dilakukan sekaligus, tapi melakukan 500 hingga 1.000 langkah setiap beberapa jam sudah terbilang bagus,” ujar Scott Rector, asisten profesor nutrisi dan olahraga fisiologi dari Universitas Missouri.

Perubahan kecil dapat meningkatkan jumlah langkah orang-orang dalam kegiatan rutin mereka.

“Cobalah untuk menggunakan tangga dibanding dengan elevator, berjalan menuju meja teman kantor dibandingkan dengan memanggil mereka, atau meluangkan sedikit waktu untuk Anda sedikit berjalan-jalan sepanjang hari,” tambahnya.

http://id.berita.yahoo.com

akibat terlalu lama duduk, Efek terlalu banyak duduk, akibat terlalu banyak duduk, hamil kebanyakan duduk, penyakit jika terlalu banyak duduk, penyakit akibat duduk, penyakit karena terlalu lama duduk, pengaruh dari kebanyakan duduk, kebanyakan duduk buat ibu hamil, efek terlalu banyak duduk?

Apakah Anda bekerja dengan duduk selama lebih dari enam jam di kantor? Hati-hati, duduk selama berjam-jam memiliki efek yang sangat mematikan.

Duduk berja-jam tanpa jeda meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64 persen. Anda juga mengurangi kualitas hidup selama tujuh tahun serta membuat tubuh lebih rentan mengalami kanker. Parahnya, sebagian orang justru menghabiskan waktu hingga 15 jam untuk duduk baik di sofa, di kursi kantor, atau di dalam kendaraan.

Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh. Mau tahu apa yang terjadi pada tubuh saat duduk?

1. Sesaat setelah duduk
Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.

2. Dua minggu
Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan.

3. Setelah satu tahun

Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.

4. Setelah 10-20 Tahun

Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker  prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen.

Namun, tak perlu khawatir. Anda bisa melawan efek mematikan ini dengan beberapa hal yang terbilang sederhana, seperti dikutip Lifehacker, yaitu:
Ingatlah untuk berdiri  setiap  satu jam

Bekerja di kantor bukan berarti Anda harus duduk seharian hingga saat makan siang atau pulang. Istirahat pendek, menurut sebuah studi mampu mengurangi semua masalah di atas. Ciptakan aktivitas yang memaksa Anda bergerak dari kursi Anda. Letakkan telepon atau mesin fotokopi jauh dari jangkauan atau berjalan mengambil air minum di tempat yang agak jauh dari Anda. Bila perlu nyalakan alarm di ponsel untuk mengingatkan Anda.

Bergerak  minimal  30 menit tiap hari

Dr Brian Parr, Profesor di Departemen Ilmu Olahraga dan Kesehatan di University of South Carolina menunjukkan aktivitas moderat yang Anda lakukan setara dengan jalan cepat. Pekerjaan membersihkan rumah atau halaman, atau aktivitas apapun yang membuat Anda bergerak setara dengan olahraga moderat.

Cari cara agar Anda tetap bergerak saat ke dan selama di kantor

Bila Anda mengendarai mobil ke kantor, Anda bisa memarkir mobil di dekat kantor dan berjalan kaki menuju tempat kerja 10-15 menit. Seharian Anda telah bergerak 30 menit bukan?

Lebih baik berdiri untuk mengambil file dari lemari ketimbang Anda menyeret kursi sambil duduk. Berjalan ke tempat rekan kerja lebih baik daripada mengirimkan surat elektronik kepada mereka.

(Sumber: Vivanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar